Home / IslamPos / 5 Amalan Ketika Hujan
5-amalan-ketika-hujan

5 Amalan Ketika Hujan

ALLAH SWT menurunkan rezeki dan limpahan rahmat ketika hujan. Amalan ketika hujan sangat dianjurkan oleh Rasulullah, Nabi kita.

Ketika hujan hendaknya kita bersenang hati dan menerimanya dengan lapang dada, bukan sebaliknya malah merasa tidak terima dengan kehadiran hujan. Karena itu, saat hujan turun inilah yang sepatutnya kita melakukan beberapa hal yang bermanfaat, di antaranya.”

Amalan Ketika Hujan yang Pertama, hendaknya kita bersyukur dan berdo’a

اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً

“Allahumma shoyyiban naafi’aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].”

Nabi SAW biasa mengucapkan do’a ini ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, ’Aisyah ra,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »

”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.(HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523)

Amalan Ketika Hujan yang Kedua, Ketika hujan adalah salah satu waktu mustajab untuk bermunajat kepada Allah

Nabi ﷺ bersabda,

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

’Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan Saat hujan turun.”(Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jaami’ no. 1026.)

hujan itu berkah, amalan ketika hujan
Foto: Heard County Parks & Recreation

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: do’a ketika adzan dan  do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078)

Amalan Ketika Hujan yang Ketiga, apabila hujan turun sangat lebat.

Nabi ﷺ suatu ketika pernah meminta diturunkan hujan.

Kemudian ketika hujan turun sangat lebat, beliau memohon kepada Allah agar cuaca dikembalikan menjadi cerah. Nabi SAW berdo’a,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no;1014)

Amalan Ketika Hujan yang Keempat, tidak mencela hujan.

Nabi ﷺ menasihati kita untuk tidak menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai bahan kesalahan jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita suka padanya.

Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Ta’ala berfirman dalam hadis Qudsi,

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ ، بِيَدِى الأَمْرُ ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti. (HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246, dari Abu Hurairah.)

Rasulullah ﷺ juga bersabda,

لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ

”Janganlah kamu mencaci maki angin.”

Dapat kita lihat dari dalil di atas bahwa mencaci maki masa dan angin adalah sesuatu yang dilarang. Dan ini berlaku untuk semua makhluk Allah yang tidak bisa berbuat apa-apa. (HR. Tirmidzi no. 2252, dari Abu Ka’ab. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

amalan ketika hujan
Foto: combiboilersleeds.com

Amalan Ketika Hujan yang Kelima, Berdo’a setelah hujan berhenti.

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi ﷺ tengah melaksanakan shalat subuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,

« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71, dari Kholid Al Juhaniy). []

SUMBER: WAHDAH

About admin

Check Also

Tak Menyerah setelah Ditolak, Chika Jessica Kekeh Ajak Song Joong Ki Menikah : newzhdus.com

JAKARTA – Aktor asal Korea Selatan, Song Joong Ki baru saja menyapa penggemarnya pada Minggu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *