SUKSES menciptakan dan mengembangkan vaksin Covid-19, kini China diketahui tengah menggodok pembuatan obat untuk infeksi Covid-19 dengan jenis obat oral atau obat yang diminum.
Kabar ini tersiar lewat pernyataan resmi tim peneliti di Henan Normal University, yang menyebutkan bahwa mereka tengah mengupayakan obat oral Covid-19 bernama Azvudine untuk bisa dirilis di pasar lokal China pada Desember 2021, seperti dilapor Global Times, Kamis (25/11/2021).
Sebagai informasi, sejak Juli 2021 persetujuan edar Azvudine yang dikembangkan oleh tim peneliti di Henan Normal University untuk di pasar domestik memang sudah keluar.
Dari laporan media setempat, The Paper pada Selasa 23 November kemarin, diinformasikan lebih lanjut, obat bernama Azvudine tersebut saat ini masih sedang dalam tahap uji klinis fase III di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Zhengzhou di Zhengzhou, Henan, China Tengah.
Selain di China, uji klinis fase III Azvudine juga sedang berlangsung di Brasil dan Rusia.
Berdasarkan laporan The Paper, Azvudine merupakan obat anti-HIV yang bekerja sebagai inhibitor reverse transcriptase. Sehubungan dengan virus corona baru, obat Azvudine tersebut dikatakan telah memperlihatkan aktivitas antivirus yang baik di tingkat seluler dan hewan.
Dalam pengembangan obat oral khusus Covid-19 tersebut, China diketahui menerapkan tiga rute teknis. Pertama, memblokir masuknya virus ke dalam sel, lau menghambat replikasi virus, dan ketiga yakni menyesuaikan sistem kekebalan manusia.
Ketiga pendekatan tersebut disebutkan punya keunggulan dan strategi masing-masing dalam menghadapi virus corona.
Untuk diketahui, tidak hanya obat Azvudine tapi dalam beberapa waktu terakhir banyak produsen obat yang sudah mengumumkan perkembangan kemajuan terkait penelitian dan pengembangan obat Covid-19.
Salah satu contohnya, VV116, kandidat nukleosida anti-SARS-CoV-2 oral yang dikembangkan bersama oleh Institut Materia Medica Shanghai (SIMM) dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) dan Institut Virologi Wuhan yang saat ini ada di tahap akan dievaluasi secara klinis.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Rawat 199 Pasien Covid-19
Lalu ada juga terapi kombinasi antibodi monoklonal penetral yang dikembangkan bersama oleh Universitas Tsinghua, Rumah Sakit Third People’s Hospital of Shenzhen dan Brii Biosciences, yang sekarang sedang menunggu mendapatkan persetujuan penggunaan di pasaran pada bulan Desember mendatang.
(DRM)