HARI Aids Sedunia jatuh pada 1 Desember setiap tahunnya. Ini menjadi momentum betapa pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit HIV AIDS. Berdasarkan data yang dihimpun Unaids Data 2020, jumlah kasus HIV pada 2020 mengalami penurunan sebanyak 26 persen dibandingkan 2010.
Sebagaimana diketahui, HIV itu adalah suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Sementara AIDS bukanlah suatu penyakit melainkan kondisi di mana seseorang terkena HIV dan bertambah berat tingkat keparahannya. AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome
Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia, Tarmizi mengatakan pada saat seseorang tertular virus HIV, seringkali orang tidak dapat langsung mendeteksi adanya virus tersebut dalam tubuh.
“Sebab walaupun virus tersebut sudah menginfeksi tubuh kita, namun ada yang namanya window period (periode jendela). Jadi pada saat window period seseorang sudah terinfeksi virus HIV namun pemeriksaan laboratorium masih negatif,” kata Siti Nadia, dalam Media Briefing Hari AIDS Sedunia 2021, Senin (29/11/2021).
Lebih lanjut, Siti Nadia menjelaskan bahwa window period ini cukup lama. Mulai dari 3 minggu, kurang dari sebulan bahkan sampai 3 bulan. Oleh sebab itu kalau melakukan perilaku berisiko dan di tes hasilnya negatif, maka ada baiknya untuk tidak bersenang hati dulu.
Baca juga: Infeksi HIV Global Turun 26%
“Karena bisa saja 3 bulan kemudian terdeteksi virus HIV di dalam tubuh. Permasalahannya bahwa HIV yang positif akan tampak seperti orang yang sehat tanpa gejala. Ini karena virusnya menyerang sistem kekebalan, sehingga belum muncul virusnya sampai kekebalan melemah,” tambahnya.
Kondisi ini terus berlanjut hingga 5-10 tahun kalau seseorang tidak mengonsumsi obat antivirus atau ARV, maka penderita akan jatuh pada kondisi yang disebut sebagai AIDS.
(DRM)