Menurut Ibnu Qayyim, Ini 8 Tingkatan Wahyu yang Disampaikan kepada Nabi Muhammad ﷺ
NABI Muhammad ﷺ mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Ibnu Qayyim menyebutkan tingkatan wahyu yang diterima nabi Muhammad ﷺ sejak diangkat menjadi rasul.
Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Syekh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, berikut tingkatan wahyu tersebut menurut Ibnul Qayyim al Jauziyah:
BACA JUGA: Agama, Wahyu Allah dan Pembersih Hati
Tingkatan wahyu: Mimpi yang hakiki
Ini merupakan permulaan wahyu yang turun kepada Nabi.
Tingkatan wahyu: Disusupkan ke dalam jiwa dan hati
Wahyu yang disusupkan ke dalam jiwa dan hati beliau, tanpa dilihatnya, sebagaimana yang dikatakan Nabi, “Sesungguhnya Ruhul-Qudus menghembuskan ke dalam diriku, bahwa suatu jiwa sama sekali tidak akan mati hingga disempurnakan rezekinya. Maka bertakwalah kepada Allah, baguskan dalam meminta, dan janganlah kalian menganggap lamban datangnya rezeki, sehingga kalian mencarinya dengan cara mendurhakai Allah, karena apa yang ada di sisi Allah tidak akan bisa diperoleh kecuali dengan menaati-Nya.”
BACA JUGA: Mengapa Isi Alquran Tidak Diurutkan Sesuai Waktu Turunnya Wahyu?
Tingkatan wahyu: Disampaikan malaikat yang menjelma
Malaikat muncul di hadapan Nabi dalam rupa seorang laki-laki, lalu berbicara dengan beliau hingga beliau bisa menangkap secara langsung apa yang dibicarakannya. Dalam tingkatan ini kadang-kadang para sahabat juga bisa melihatnya.
Tingkatan wahyu: Menyerupai bunyi lonceng
Wahyu itu datang menyerupai bunyi gemerincing lonceng. Ini merupakan wahyu yang paling berat dan malaikat tidak terlihat oleh pandangan Nabi, hingga dahi beliau berkerut mengeluarkan keringat sekalipun pada waktu yang sangat dingin, dan hingga hewan tunggangan beliau menderum ke tanah jika beliau sedang menaikinya. Wahyu seperti ini sekali pernah datang tatkala paha beliau berada di atas Zaid bin Tsabit, sehingga Zaid merasa keberatan dan hampir saja tidak kuat menyangganya.
BACA JUGA: Detik-detik Pertama Nabi Mendapatkan Wahyu dari Allah SWT
Tingkatan wahyu: Disampaikan malaikat dalam rupa aslinya
Nabi bisa melihat malaikat dalam rupa aslinya, lalu menyampaikan wahyu seperti yang dikehendaki Allah kepada beliau. Wahyu seperti ini pernah datang dua kali, sebagaimana yang disebutkan Allah dalam surat An-Najm ayat 4-6
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ.عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ.ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ
“Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa).” (QS An Najm: 4-6)
Tingkatan wahyu: Disampaikan langsung oleh Allah
Wahyu yang disampaikan Allah kepada beliau, yaitu di atas lapisan-lapisan langit pada malam Mi’raj, berisi kewajiban sholat dan lain-lainnya.
BACA JUGA: Masa Vakum Turunnya Wahyu kepada Rasulullah ﷺ
Tingkatan wahyu: Firman Allah secara langsung
Allah berfirman secara langsung dengan Nabi tanpa menggunakan perantara, sebagaimana Allah berfirman dengan Musa bin Imran. Wahyu semacam ini pasti berlaku bagi Musa berdasarkan nash Al-Qur’ an dan menurut penuturan beliau dalam hadits tentang Isra’.
Tingkatan wahyu: Allah berbicara secara langsung kepada Nabi
Sebagian pakar menambahi dengan tingkatan wahyu yang kedelapan, yaitu Allah berfirman langsung di hadapan beliau tanpa ada tabir. Ini termasuk masalah yang dipertentangkan orang-orang salaf maupun khalaf. []
Menurut Ibnu Qayyim, Ini 8 Tingkatan Wahyu yang Disampaikan kepada Nabi Muhammad ﷺ