SETIAP tindakan operasi jantung memiliki risiko dilakukannya operasi ulang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ditempatkannya benda asing dalam tubuh seperti pemasangan katup jantung.
Itu kenapa, individu yang pernah menjalani operasi katup jantung berisiko jalani operasi ulang di kemudian hari. “Kasus yang paling banyak jalani operasi ulang adalah pasien jantung yang pernah operasi penggantian katup,” kata Dokter Spesialis Bedah Jantung, Toraks, dan Vaskular Heartology Cardiovascular Center, dr Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV(K), dalam webinar, Senin (15/11/2021).
Selain pernah operasi katup jantung, individu yang pernah jalani operasi aorta jantung juga punya risiko jalani operasi ulang. Pun orang yang pernah operasi bypass jantung ataupun tindakan operasi jantung lainnya seperti masalah kanker misalnya.
Dokter Dicky menjelaskan bahwa operasi katup jantung cukup berisiko jalani operasi ulang salah satu penyebabnya karena adanya tindakan pemasangan benda asing di area jantung, yaitu katup jantung buatan.
“Karena dilakukannya pemasangan benda asing, alhasil tubuh merespons dengan kurang baik. Bagaimana pun, ketika ada benda asing dalam tubuh, akan terjadi yang namanya proses inflamasi dan itu yang kemudian membuat komplikasi di jantung bisa terjadi,” terang dr Dicky.
Baca Juga : Mengenal Operasi Bentall, Tindakan Medis Tersulit pada Pasien Gangguan Aorta
Secara garis besar, operasi ulang dilakukan pada pasien penyakit jantung yang sebelumnya sudah pernah menjalani tindakan operasi pada jantungnya. Namun, menderita penyakit jantung penyerta atau kelainan jantung lain yang memerlukan tindakan operasi pasca operasi sebelumnya.
“Pada beberapa kasus, pasien harus jalani operasi ulang juga karena terjadi kerusakan pada bagian jantung yang dioperasi sebelumnya. Lalu, ada juga kasus dengan pasien menderita komplikasi akibat operasi jantung sebelumnya,” papar dr Dicky.