INDUSTRI Fashion Muslim lokal makin menggeliat di era sekarang. Karenanya, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi penyelenggaraan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021.
Menurut Wamen Angela Tanoesoedibjo, penyelenggaraan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 merupakan momentum untuk mendorong memajukan industri fesyen lokal, khususnya di segmen busana muslim.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara fashion show yang menampilkan 36 brand fesyen muslim ternama dan diskusi perkembangan fesyen mode di Indonesia baru-baru ini.
Selain itu, Wamen Angela mengatakan, hal ini merupakan langkah yang nyata untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk-produk halal dunia.
“Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan industri fesyen muslim dan kosmetika halal di pasar lokal maupun global,” ungkap Wamen Angela di Stadion Aquatic Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Ada Celah Industri Fashion Muslim Bangkit Kembali
Lebih lanjut, Wamen Angela menyebut Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi industri fesyen muslim. Mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, yaitu sekitar 231 juta jiwa atau setara dengan 13 persen dari populasi muslim dunia.
“Selain itu jumlah generasi milenial dan generasi z di Indonesia juga mendominasi di angka 53 persen. Sehingga dengan populasi muslim yang besar dan muda, peluang terbuka sangat besar untuk pertumbuhan industri kreatif muslim, termasuk industri fesyen,” tambahnya.
Baca Juga : Angela Tanoesoedibjo: Jakarta Muslim Fashion Week Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Hal ini juga dibuktikan apabila berdasarkan data dari State of Global Islamic Economy Report tahun 2018, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam pertumbuhan industri fesyen muslim di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki dengan transaksi mencapai nilai 21 miliar dolar Amerika Serikat.